Selasa, 27 Desember 2011

Yang Tersisa dari Jica

Jica memang menyisakan banyak cerita
Selasar jica, 10 februari yang tak mungkin terlupa
Nuansa jica yang berubah warna dan penuh nada
Kian terasa berbeda dalam waktu dua tahun lamanya

Deretan ruang jica memberikan kisah yang tak biasa
Mulai dari pertama hingga esok lusa
Bayangnya kian lama kian berkelana
Tak mampu lagi disamarkan oleh jiwa dan logika

Antara matematika, Jica dan rasa yang tercipta
Mengganti peluh menjadi asa yang tak pernah luluh
Mengubah lara menjadi tawa hanya dengan “kenapa?”
Memang sederhana tapi itu bermakna

Petunjuk itu mulanya dari Jica
Sempat bercelah dan tinggalkan luka
Tapi obatnya ternyata dia juga
Petunjuk, kaka yng amat dewasa

Hujan, 6 september, pojok tumpukan buku
Coretan tinta seperti mengulang semua
Setiap ucap kta adalah penguat agar bisa
Seuntai janji yang akhirnya disepakati bersama

Jica pula yang menjadi saksi timbulnya benci
Meskipun sesaat dan tak bisa dibohongi
Tapi jejaknya masih ingin dicari
Walau beda tapi jauh lebih indah saat ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar