hari ini jadwal saya cukup padat, pagi ngajar les privat, siang ngawas uas, dan setelah itu ngajar les privat lagi. saya sambut pagi ini dengan beragam do'a, tentunya saya ingin hari ini jauh lebih baik dari hari kemarin, saya siapkan diri ini tuk belajar ikhlas dan berusaha memberikan yang terbaik pada mereka yang membutuhkan saya. sejak kemarin, perasaan saya tak tenang. hari ini anak anak saya melaksanakan ujian matematika. ternyata seperti ini rasanya seorang guru ketika anak didiknya menghadapi ulangan. beragam kekhawatiran muncul, terutama takut mereka merasa kesulitan mengerjakan soal. tapi yang saya bisa lakukan hanya mendo'akan mereka supaya lancar dan sukses. inginnya saya datang lebih pagi untuk sekedar menyemangati mereka sebelum masuk kelas, atau mengajari sedikit tentang materi yang belum mereka pahami. tapi ternyata, ada pekerrjaan yang sama pentingnya. saya tidak bisa meninggalkan murid les saya karena dia juga akan menghadapi ujian matematika. akhirnya saya hanya bisa mengirimkan sms berisi do'a dan semmangat pada anak-anak didik saya.
sehabis saya mengajar les, saya segera berangkat ke sekolah. rasanya ingin segera bertemu mereka. dan tak lama setelah saya sampai di sekolah ternyata mereka menghampiri saya. mereka langsung berbagi kesan selama ujian. " susah ih ibu soalnya ".... sebagian besar dari mereka berkata demikian. tiba tiba saya merasa sedikit kecewa dengan kata- kata mereka. saya yang tidak tahu sama sekali soalnya, langsung meminta soal yang mereka punya. begitu saya lihat, soal-soal itu tidak jauh dari apa yang pernah saya ajarrkan. Ya Allah, kenapa mereka ini? semua materi nya pernah saya bahas. dan ketika itu mereka bilang jika mereka paham. tapi kenapa pada saat ujian mereka bilang tidak bisa? .. tapi sebagai guru, jelas saya tidak bisa menyalahkan mereka. mungkin ini salah saya juga, saya kurang memberikan materi secara lebih mendalam. atau mungkin saya terlalu percaya padda kata-kata mereka yang cepat bilang paham padahal hanya sekedar pemahaman yang dangkal. ingin rasanya berkata "maafkan ibu nak, maaf jika ibu kurang bisa memberikan yang terbaik untuk kalian".
ternyata saya kebagian tugas memeriksa hasil kerja mereka. Alhamdulillah, saya senang karena setidaknya saya bisa membantu sedikit dalam menentukan nilai mereka. baru saja beberapa siswa yang saya periksa, ternyata hasilnya memangg membuat saya kecewa. yang saya takutkan adalah saya dikatakan sebagai seorang guru yang asal-asalan mengajar. padahal saya rasa saya sudah mengerahkan sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik pada mereka. tapi jika hasilnya seperti itu, ya apa mau dikata. yang jelas kita sudah berusaha maksimal anakku. :)) . tapi memang rasa kecewa tetap ada ketika mereka yang saya harapkan tak sesuai dengan apa yang saya inginkan. bahkan tanpa saya sadari saya mengungkapkan kekecewaan itu pada beberapa siswa. dan tanpa saya sangka ternyata salah seorang dari mereka memberikan respon yang mengejutkan, kata-katanya masih begitu saya ingat,
"bu, kalaulah nilai kita jelek itu bukan salah ibu bukan juga salah kita. kita sudah berupaya maksimal tapi ternyata hasilnya seperti ini. ini bukan salah ibu tapi soalnya yang terlalu sulit untuk kita bu...."
sungguh, mendengar kata-kata itu saya terharu. seorang siswa smp memiliki pemikiran yang cukup dewasa bahkan tak pernah saya sangka. sedikit lega rasanya. terlebih ketika mereka meminta saya untuk tetap menjadi guru mereka, mereka masih ingin saya berada di sekolah mereka. memang keinginan saya pun sama, saya masih ingin bersama-sama dengan mereka. mereka sudah saya anggap seperti anak saya sendiri, tidak hanya sebatas guru dan murid tetapi mereka juga sebagai tempat saya share, mereka sudah saya anggap sebagai sahabat tempat saya berkeluh kesah, mereka juga yang sering memberikan saya saran dan masukan, begitu juga sebaliknya. mereka tak merasa canggung untuk sekedar berbagi cerita atau terkadang memberikan pelukan hangat pada saya. tapi tetap yang harus saya jaga adalah wibawa, meskipun keakraban telah terjalin mereka tetap harus menghormati saya, tegas namun bukan berarti galak, karena mereka butuh kelembutan namun tetap berhias ketegasan.
mereka akhirnya membantu pekerjaan saya memeriksa hasil ujian. pekerjaan saya hari ini memang cukup banyak, semua tugas memeriksa ujian diserahkan pada saya. mereka yang melihat saya kerepotan, langsung menawarkan bantuan bahkan ada yang sampai rela membawa pekerjaan saya untuk dia kerjakan di rumah. tapi jelas saya tidak tega. naluri saya mengatakan bahwa saya sangat menyayangi mereka. biarlah cukup saya yang susah, mereka hanya perlu belajar dengan sungguh-sungguh untuk ujian esok hari. tapi dengan tawaran bantuan mereka saja saya sudah sangat terharu. terimakasih banyak anak-anakku ^^
akhirnya setelah saya menyelesaikan beberapa pekerjaan dibantu beberapa siswa, saya bersama mereka pulang. ternyata tanpa saya sangka saya seangkot dengan seorang pencopet. saya baru tersadar jika orang yang ada di hadapan saya itu pencopet ketika prilakunya aneh. sejak melihat keanehan itu berulang kali saya baca ayat kursi. tak pernah saya kosongkan pikiran saya ketika itu. hingga akhirnya saya turun bersama penumpang lainnya termasuk si ppencopet itu. lega juga rasanya. Alhamdulillah ya Allah tidak terjadi apa-apa.
perjalanan saya untuk sampai ke rumah belum selesai, saya harus menaiki satu angkot lagi. ternyata saya bertemu dengan seorang ibu yang sebelumnya seangkot dengan saya juga. akhirnya tanpa berkenalan atau apapun, kita terlibat pembicaraan tentang pencopet di angkot tadi. ternyata si ibu sudah hafal dengan pencopet tersebut karena dua bulan yang lalu beliau lah yang menjadi korbannya. sepanjang jalan ternyata saya dan beliau makin asyik mengobrol. saya sempat cerita tentang kuliah dan praktek ngajar saya, begitu juga si ibu yang cerita cukup banyak tentang hidupnya. Alhamdulillah saya punya kenalan baru. saya tidak pernah membatasi pergaulan saya. dengan siapapun saya bertemu, selama orang itu ramah maka akan saya balas juga dengan keramahan tak peduli orang itu masih anak-anak, remaja, dewasa ataupun lanjut usia. bahkan akhir-akhir ini justru saya lebih sering bercerita dengan ibu atau bapak yang telah berumah tangga. dari cerita mereka saya banyak belajar juga tentang kehidupan rumah tangga. ya lumayanlah ya buat bekal saya kelak. ^^
ibu yang menjadi teman saya ngobrol di angkot itu juga sempat memberikan saya nasehat, agar saya selalu bersabar dan ikhlas dalam menjalankan segala sesuatu. itulah yang saya suka, tanpa sengaja saya mendapat semangat dari banyak orang walaupun orang itu baru saja saya kenal. dan akhirnya ketika saya akan turun dari angkot ibu itu berkata:
"neng, dari sini saja ongkosnya. biar ibu yang bayar."
ya Allah saya kaget, beliau itu orang yang baru saya kenal. tpi sudah sebaik itu pada saya. sempat saya tolak pemberiannya, tapi ibu tersebut tetap memaksa. sampai akhirnya saya terima saja untuk menghormati beliau. sebelum saya turun dari angkot pun beliau masih berucap:
" hati-hati neng..."
lagi lagi saya terharu, serasa begitu banyak sekali orang yang menyayangi saya termasuk orang yang baru mengenal saya sekalipun. saya seperti merasakan kasih sayang seorang ibu pada anaknya ddari si ibu tersebut walaupun jelas kasih sayang ibu kandung saya lah yang jauh dari segalanya. ingin rasanya saya membalas semua kebaikan ibu tersebut, karena prinsip hidup saya adalah saya akan membalas kabaikan orang yang telah baik pada saya jauh dari apa yang mereka pikirkan.
tapi yang membuat saya kaget adalah ketika saya teringat dengan kejadian ketika saya naik angkot sepergi sekolah. ketika itu saya seangkot dengan seorang murid saya. jujur saya tidak terlalu mengenalnya bahkan nnamanya pun saya tak tahu. tapi ketika itu dia memberikan senyuman dan menyapa juga segera mencium tangan saya. saya pun segera membalasnya dengan senyuman dan sapaan. ketika itu saya berniat membayarkan ongkos angkot siswa tersebut karena kebetulan saya sedang mendapatkan rejeki berlebih. saya langsung berpikir, hari ini saya membayarkan ongkos seseorang tapi di hari yang sama saya juga mendapat gantinya. padahal saya ikhlas dan tidak meminta ganti Ya Allah. sungguh kejadian ini membuat saya begitu terharu bahkan tak kuasa beberapa air mata saya teteskan. saya merasa Allah begitu baik pada saya, padahal saya sadari saya bukanlah orang yang terlalu baik. Terimakasih Ya Rabb, sungguh Kuasa Mu membuat saya sangat merasakan banyak pembelajaran di hari ini. ^^