Selasa, 27 Desember 2011

Yang Tersisa dari Jica

Jica memang menyisakan banyak cerita
Selasar jica, 10 februari yang tak mungkin terlupa
Nuansa jica yang berubah warna dan penuh nada
Kian terasa berbeda dalam waktu dua tahun lamanya

Deretan ruang jica memberikan kisah yang tak biasa
Mulai dari pertama hingga esok lusa
Bayangnya kian lama kian berkelana
Tak mampu lagi disamarkan oleh jiwa dan logika

Antara matematika, Jica dan rasa yang tercipta
Mengganti peluh menjadi asa yang tak pernah luluh
Mengubah lara menjadi tawa hanya dengan “kenapa?”
Memang sederhana tapi itu bermakna

Petunjuk itu mulanya dari Jica
Sempat bercelah dan tinggalkan luka
Tapi obatnya ternyata dia juga
Petunjuk, kaka yng amat dewasa

Hujan, 6 september, pojok tumpukan buku
Coretan tinta seperti mengulang semua
Setiap ucap kta adalah penguat agar bisa
Seuntai janji yang akhirnya disepakati bersama

Jica pula yang menjadi saksi timbulnya benci
Meskipun sesaat dan tak bisa dibohongi
Tapi jejaknya masih ingin dicari
Walau beda tapi jauh lebih indah saat ini

Kamis, 15 Desember 2011

this is my life. anything is so simple.

"hidup itu sudah sulit, tak perlu lagi dibikin rumit"
kata-kata yang selalu saya ucapkan pada diri saya sendiri. memang repot juga jika setiap hal terlalu banyak dipikirkan. ternyata jika dibuat menjadi lebih sederhana semua bisa lebih menyenangkan namun tetap bermakna.
sederhana, bukan berarti tidak peka.
sederhana, bukan berarti tidak peduli.
sederhana bukan berarti tidak dipikirkan sama sekali.
pada langit ku banyak bertanya.
pada ilalang ku banyak bercerita.
pada pasir ku banyak berkelana.
pada mereka ku tau semua teramat sederhana.
saya sedang begitu tertarik dengan kata sederhana dan sedang dicobba untuk menerapkannya dalam segala hal. baik itu dalam pola pikir, sikap, tutur kata atau apapun itu. ya "my life is so simple"
sederhana dalam pola hidup. prinsip saya "punya uang harus seperti ga punya uang, tapi ga berlaku sebaliknya." mau hemat, mau boros itu adalah pilihan. ya memang hidup ini memberikan kita banyak pilihan. tinggal bagaimana cara kita mengendalikan hidup kita sendiri agar tetap bahagia dunia akhirat. apa yang kita putuskan pasti ada konsekuensinya dan kelak memang kita jua yang harus pertanggung jawabkan semua. kalo memang hidup boros dirasa memberikan banyak kerugian, kenapa ga dicoba hidup hemat? harusnya bukan dicoba tapi memang harus dipaksa hidup hemat. kalau saya sih mikirnya, rejeki yang kita dapat sekarang itu kan ga akan selamanya cukup. ada saatnya roda itu berputar, nah yang perlu dipirkan adalah bagaimana ketika rejeki kita itu sedang ada di posisi kurang menguntungkan. pastinya semua orang emang ga mauu ada di posisi itu, tapi kan yang namanya hidup itu harus berpikir ke depan dan penuh perencanaan ya se engganya berpikir kondisi terburuk yang mungkin terjadi dan segera membuat antisipasinya. hemat itu bukan berarti pelit. ya belanja sewajarnya. buatlah skala prioritas dan gunakan prinsip ekonomi. :))
jujur, saya sebagai seorang wanita, sering kali tergiur untuk mengembangkan hobi saya berbelanja. saya tau kebiasaan saya ini dapat berakibat buruk. sering kali saya sulit mengendalikan diri saya untuk tidak berbelanja hal-hal yang tidak terlalu penting. apalagi di saat sedang butuh refreshing, biasanya obat paling ampuh ya belanja. tapi, bagaimana hidup saya kedepan kalo kebiasaan seperti itu tetap menjamur dalam diri saya? pasti saya tidak akan punya tabungan, dan kalau kebiasaan ini berlanjut sampai berumah tangga, bisa kacau kondisi keuangan rumah saya. untuk itu, saya sedang berusaha untuk belajar hidup hemat, ini memang ujian yang cukup berat. mau beli sesuatu saja dipikir berkali-kali. selama itu tidak terlalu penting saya cancel sampai ada rejeki berikutnya. pengeluaran seperti untuk makan-makan diluar di ganti dengan lebih sering makan di rumah, kurangi jalan-jalan yang ga penting, mengganti kebiasaan belanja untuk menghilangkan penat dengan tidur di rumah, ga ada lagi biaya perawatan dll. semoga saja saya diberikan sifat konsisten untuk tetap belajar hidup hemat. 
sederhana dalam pola pikir. kebanyak bergaul dengan anak SMP berdampak positif juga. saya suka dengan pola pikir mereka yang polos. "Rahayu", seorang siswa anak didik saya yang membuat saya banyak belajar darinya. berjam-jam cerita dengannya membuat saya terkesan dengan pribadinya. she is so simple. semua yang ada di hidupnya begitu sederhana. "buat apa galau bu?" kata-kata itu yang saya  suka dari nya. setiap saat saya liat dia selalu ceria. di saat teman-teman yang lainnya sibuk menceritakan pacarnya masing-masing, dia hanya berpendapat " tugas kita sekarang itu cuma belajar, buat apa mikirin pacar apalagi sampai galau-galau" ... hmm..dia dengan gaya nya yang cuek, setia kawan, tapi pemikirannya luar biasa. hidup tak pernah  diibuat susah olehnya dan itu yang membuat dia selalu ceria setiap saat. selalu berpikir sederhana. Semoga saya bisa seperti rahayu anak didik saya. 
this is my life, anything is so simple. :))


Rabu, 07 Desember 2011

Allah begitu baik pada saya.

hari ini jadwal saya cukup padat, pagi ngajar les privat, siang ngawas uas, dan setelah itu ngajar les privat lagi. saya sambut pagi ini dengan beragam do'a, tentunya saya ingin hari ini jauh lebih baik dari hari kemarin, saya siapkan diri ini tuk belajar ikhlas dan berusaha memberikan yang terbaik pada mereka yang membutuhkan saya. sejak kemarin, perasaan saya tak tenang. hari ini anak anak saya melaksanakan ujian matematika. ternyata seperti ini rasanya seorang guru ketika anak didiknya menghadapi ulangan. beragam kekhawatiran muncul, terutama takut mereka merasa kesulitan mengerjakan soal. tapi yang saya bisa lakukan hanya mendo'akan mereka supaya lancar dan sukses. inginnya saya datang lebih pagi untuk sekedar menyemangati mereka sebelum masuk kelas, atau mengajari sedikit tentang materi yang belum mereka pahami. tapi ternyata, ada pekerrjaan yang sama pentingnya. saya tidak bisa meninggalkan murid les saya karena dia juga akan menghadapi ujian matematika. akhirnya saya hanya bisa mengirimkan sms berisi do'a dan semmangat pada anak-anak didik saya.
sehabis saya mengajar les, saya segera berangkat ke sekolah. rasanya ingin segera bertemu mereka. dan tak lama setelah saya sampai di sekolah ternyata mereka menghampiri saya. mereka langsung berbagi kesan selama ujian. " susah ih ibu soalnya ".... sebagian besar dari mereka berkata demikian. tiba tiba saya merasa sedikit kecewa dengan kata- kata mereka. saya yang tidak tahu sama sekali soalnya, langsung meminta soal yang mereka punya. begitu saya lihat, soal-soal itu tidak jauh dari apa yang pernah saya ajarrkan. Ya Allah, kenapa mereka ini? semua materi nya pernah saya bahas. dan ketika itu mereka bilang jika mereka paham. tapi kenapa pada saat ujian mereka bilang tidak bisa? .. tapi sebagai guru, jelas saya tidak bisa menyalahkan mereka. mungkin ini salah saya juga, saya kurang memberikan materi secara lebih mendalam. atau mungkin saya terlalu percaya padda kata-kata mereka yang cepat bilang paham padahal hanya sekedar pemahaman yang dangkal. ingin rasanya berkata "maafkan ibu nak, maaf jika ibu kurang bisa memberikan yang terbaik untuk kalian".
ternyata saya kebagian tugas memeriksa hasil kerja mereka. Alhamdulillah, saya senang karena setidaknya saya bisa membantu sedikit dalam menentukan nilai mereka. baru saja beberapa siswa yang saya periksa, ternyata hasilnya memangg membuat saya kecewa. yang saya takutkan adalah saya dikatakan sebagai seorang guru yang asal-asalan mengajar. padahal saya rasa saya sudah mengerahkan sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik pada mereka. tapi jika hasilnya seperti itu, ya apa mau dikata. yang jelas kita sudah berusaha maksimal anakku. :)) . tapi memang rasa kecewa tetap ada ketika mereka yang saya harapkan tak sesuai dengan apa yang saya inginkan. bahkan tanpa saya sadari saya mengungkapkan kekecewaan itu pada beberapa siswa. dan tanpa saya sangka ternyata salah seorang dari mereka memberikan respon yang mengejutkan, kata-katanya masih begitu saya ingat,
"bu, kalaulah nilai kita jelek itu bukan salah ibu bukan juga salah kita. kita sudah berupaya maksimal tapi ternyata hasilnya seperti ini. ini bukan salah ibu tapi soalnya yang terlalu sulit untuk kita bu...."
sungguh, mendengar kata-kata itu saya terharu. seorang siswa smp memiliki pemikiran yang cukup dewasa bahkan tak pernah saya sangka. sedikit lega rasanya. terlebih ketika mereka meminta saya untuk tetap menjadi guru mereka, mereka masih ingin saya berada di sekolah mereka. memang keinginan saya pun sama, saya masih ingin bersama-sama dengan mereka. mereka sudah saya anggap seperti anak saya sendiri, tidak hanya sebatas guru dan murid tetapi mereka juga sebagai tempat saya share, mereka sudah saya anggap sebagai sahabat tempat saya berkeluh kesah, mereka juga yang sering memberikan saya saran dan masukan, begitu juga sebaliknya. mereka tak merasa canggung untuk sekedar berbagi cerita atau terkadang memberikan pelukan hangat pada saya. tapi tetap yang harus saya jaga adalah wibawa, meskipun keakraban telah terjalin mereka tetap harus menghormati saya, tegas namun bukan berarti galak, karena mereka butuh kelembutan namun tetap berhias ketegasan.
mereka akhirnya membantu pekerjaan saya memeriksa hasil ujian. pekerjaan saya hari ini memang cukup banyak, semua tugas memeriksa ujian diserahkan pada saya. mereka yang melihat saya kerepotan, langsung menawarkan bantuan bahkan ada yang sampai rela membawa pekerjaan saya untuk dia kerjakan di rumah. tapi jelas saya tidak tega. naluri saya mengatakan bahwa saya sangat menyayangi mereka. biarlah cukup saya yang susah, mereka hanya perlu belajar dengan sungguh-sungguh untuk ujian esok hari. tapi dengan tawaran bantuan mereka saja saya sudah sangat terharu. terimakasih banyak anak-anakku ^^
akhirnya setelah saya menyelesaikan beberapa pekerjaan dibantu beberapa siswa, saya bersama mereka pulang. ternyata tanpa saya sangka saya seangkot dengan seorang pencopet. saya baru tersadar jika orang yang ada di hadapan saya itu pencopet ketika prilakunya aneh. sejak melihat keanehan itu berulang kali saya baca ayat kursi. tak pernah saya kosongkan pikiran saya ketika itu. hingga akhirnya saya turun bersama penumpang lainnya termasuk si ppencopet itu. lega juga rasanya. Alhamdulillah ya Allah tidak terjadi apa-apa.
perjalanan saya untuk sampai ke rumah belum selesai, saya harus menaiki satu angkot lagi. ternyata saya bertemu dengan seorang ibu yang sebelumnya seangkot dengan saya juga. akhirnya tanpa berkenalan atau apapun, kita terlibat pembicaraan tentang pencopet di angkot tadi. ternyata si ibu sudah hafal dengan pencopet tersebut karena dua bulan yang lalu beliau lah yang menjadi korbannya. sepanjang jalan ternyata saya dan beliau makin asyik mengobrol. saya sempat cerita tentang kuliah dan praktek ngajar saya, begitu juga si ibu yang cerita cukup banyak tentang hidupnya. Alhamdulillah saya punya kenalan baru. saya tidak pernah membatasi pergaulan saya. dengan siapapun saya bertemu, selama orang itu ramah maka akan saya balas juga dengan keramahan tak peduli orang itu masih anak-anak, remaja, dewasa ataupun lanjut usia. bahkan akhir-akhir ini justru saya lebih sering bercerita dengan ibu atau bapak yang telah berumah tangga. dari cerita mereka saya banyak belajar juga tentang kehidupan rumah tangga. ya lumayanlah ya buat bekal saya kelak. ^^
ibu yang menjadi teman saya ngobrol di angkot itu juga sempat memberikan saya nasehat, agar saya selalu bersabar dan ikhlas dalam menjalankan segala sesuatu. itulah yang saya suka, tanpa sengaja saya mendapat semangat dari banyak orang walaupun orang itu baru saja saya kenal. dan akhirnya ketika saya akan turun dari angkot ibu itu berkata:
"neng, dari sini saja ongkosnya. biar ibu yang bayar."
ya Allah saya kaget, beliau itu orang yang baru saya kenal. tpi sudah sebaik itu pada saya. sempat saya tolak pemberiannya, tapi ibu tersebut tetap memaksa. sampai akhirnya saya terima saja untuk menghormati beliau. sebelum saya turun dari angkot pun beliau masih berucap:
" hati-hati neng..."
lagi lagi saya terharu, serasa begitu banyak sekali orang yang menyayangi saya termasuk orang yang baru mengenal saya sekalipun. saya seperti merasakan kasih sayang seorang ibu pada anaknya ddari si ibu tersebut walaupun jelas kasih sayang ibu kandung saya lah yang jauh dari segalanya. ingin rasanya saya membalas semua kebaikan ibu tersebut, karena prinsip hidup saya adalah saya akan membalas kabaikan orang yang telah baik pada saya jauh dari apa yang mereka pikirkan.
tapi yang membuat saya kaget adalah ketika saya teringat dengan kejadian ketika saya naik angkot sepergi sekolah. ketika itu saya seangkot dengan seorang murid saya. jujur saya tidak terlalu mengenalnya bahkan nnamanya pun saya tak tahu. tapi ketika itu dia memberikan senyuman dan menyapa juga segera mencium tangan saya. saya pun segera membalasnya dengan senyuman dan sapaan. ketika itu saya berniat membayarkan ongkos angkot siswa tersebut karena kebetulan saya sedang mendapatkan rejeki berlebih. saya langsung berpikir, hari ini saya membayarkan ongkos seseorang tapi di hari yang sama saya juga mendapat gantinya. padahal saya ikhlas dan tidak meminta ganti Ya Allah. sungguh kejadian ini membuat saya begitu terharu bahkan tak kuasa beberapa air mata saya teteskan. saya merasa Allah begitu baik pada saya, padahal saya sadari saya bukanlah orang yang terlalu baik. Terimakasih Ya Rabb, sungguh Kuasa Mu membuat saya sangat merasakan banyak pembelajaran di hari ini. ^^

Senin, 05 Desember 2011

undang aku ke Baitullah .........................





entah kenapa, solat subuh yang aku dirikan hari ini terasa begitu berbeda. terasa kerinduan yang amat sangat pada kekasih tercinta Allah Ta'ala. sampai ku katakan "peluk aku dengan cinta Mu, Ya rabb.... " . aku sadari aku memang manusia biasa yang bisa dikatakan ga baik baik amat lah ya, tapi aku sedang berusaha untuk selalu menjadi lebih baik. harapku jelas semoga Allah senantiasa memberikan aku waktu untuk bisa terus memperbaiki diri sebelum dia memanggilku dalam dekapanNya. 
mungkin sebagian orang sering mengatakan bahwa apa yang aku lakukan diianggap berlebihan. rasa rindu pada kasih sayang Tuhanku sering memuncak dalam tangisan. tetesan air mata ini tak bisa ku bbendung dan dengan sendirinya mengalir meski tetap ku jaga agar semua tetap sewajarnya. subuh ini, aku teringat dengan sebuah mimpi tuk datang ke Baitullah. mendengar cerita ibu di tanah suci selalu membuat aku iri dan ingin segera merasakannya juga. solat tepat di depan bangunan agung yang selama ini menjadi kiblat seluruh muslim di dunia. terasa tidak realistis juga mimpiku itu untuk saat ini. meskipun secara mental aku siap, tapi biaya dari mana? uang tabunganku masih jauh dari cukup untuk biaya ke tanah suci. tapi prinsipku, tak ada yang tak mungkin. kalau Allah telah berkata terjadi makka pasti terjadilah. teringat dengan kata kata 
"Allah bukan memanggil orang-orang yang mampu, tapi memampukan orang-orang yang terpanggil." .. 
undang  aku ke Baitullah Ya Rahiiimmmm .....

Sabtu, 03 Desember 2011

WELCOME DECEMBER ^^

ini bulan baru, semangat baru, lembaran baru pastinya.
ga kerasa sebenernya, ternyata telah sampai juga di penghujung taun 2011. ngeri juga, kian hari berganti kian banyak yang harus dipertanggungjawabkan. kian dekat dengan kematian yang tak dapat di elakkan. sepertinya bulan ini adalah bulan yang paling pantas saya jadikan sebagai bulan perenungan. mengevaluasi diri, mengoreksi kekurangan yang ada, untuk diperbaiki di hari selanjutnya (Insya Allah).
hmm.. taun ini saya masih belajar kemandirian tentunya, belajar untuk menopang diri sendiri, mencoba bangkit dari beragam keterpurukan, dan akhirnya dijalani apa adanya hingga tanpa disangka pengganti itu hadir. meski tak disangka hadirnya, dia mampu menjadi terapi dari semacam trauma (lebayy.. :D) yang saya alami sejak setaun yang lalu.tanpa disangka pula, musim berganti begitu cepat hingga apa yang tak saya inginkan terjadi lagi tapi akhirnya musim semi segera saya sambut lagi. bismillah ^^
taun ini, alhamdulillah taun yang penuh dengan rejeki. tawaran mengajar datang silih berganti, hingga ada beberapa yang tak sanggup lagi saya terima. bukan maksud saya menolak rejeki ya Allah tapi saya juga butuh waktu untuk beristirahat dari segala macam aktivitas. terkadang saya juga kesal dengan diri saya sendiri, apa sih yang saya cari dengan banting tulang nerima tawaran les kesana kemari? waktu istirahat, waktu main, waktu mengerjakan tugas sedikit tersita di kala weekend. terkadang saya iri pada orang lain yang masih bisa menghabiskan waktu akhir pekannya dengan main atau sekedar berkumpul dengan teman. lha saya? jadwal saya mengajar di akhir pekan cukup padat, dari pagi hingga sore. terkadang kesal, merasa lelah juga. tapi saya disadarkan oleh mimpi yang ingin saya capai. saya ingin segera mempunyai rumah sendiri. sedikit aneh dan tidak realistis memang mimpi saya itu untuk saat ini. tapi ya itulah memang mimpi terbesar saya bekerja keras menerima tawaran les. bukan berarti saya merasa tidak nyaman dengan rumah saya sekarang, saya justru merasa sangat nyaman tinggal di rumah saya ini. tapi tetap saya ingin rumah yang saya beli dengan uang hasil kerja keras saya sendiri, saya ingin membuat disain rumah yang unik yang sesuai dengan apa yang saya impikan, saya ingin mengatur segala interior rumah se apik mungkin hingga terkesan elegan, saya ingin konsep rumah saya itu menyatu dengan alam dan nyaman bagi siapapun, sederhana tapi penuh dengan kekeluargaan sehingga kelak rumah itu bisa menjadi surga bagi para penghuninya, rumah yang bisa bermanfaat bagi banyak orang, dan lain lain dan lain lain. saya di sadarkan pula dengan sebuah pemikiran bahwa mungkin Allah ingin saya lebih sering berbagi pada mereka yang membutuhkan. Allah juga menyadarkan saya melalui cerita orang yang bersusah payah mencari pekerjaan terutama di zaman seperti sekarang ini. hingga akhirnya yang saya ucapkan : "ya Allah, apa yang telah saya lakukan selama ini? mengeluh ini itu padahal nikmatNya begitu besar saya rasakan. saya tidak perlu mencari pekerjaan karena tanpa saya minta pun pekerjaan itu datang dengan sendirinya. seharusnya saya sudah bersujud syukur atas segala nikmat yang Dia berikan.. maafkan saya ya Allah... " saya akan berusaha menyampaikan ilmu yang saya punya, memberikan yang terbaik untuk mereka yang membutuhkan saya, dan sebenarnya penyelesaian dari segala keluhan saya adalah saya harus senantiasa bersyukur, menikmati pekerjaan yang sedang saya jalani. tidak menjadikannya sebagai beban namun sebagai jalan untuk mencari ridhoNya, saya juga harus pandai memanage waktu agar semua bisa seimbang, saya harus bisa mencuri waktu untuk beristirahat, main atau sekedar bertemu teman. dengan itu semua, masalah saya selesai dan saya tidak boleh mengeluh sedikitpun. ^^
hari ini, ternyata tanpa saya sangka tawaran les untuk semester depan sudah datang lagi. Alhamdulillah jelas kabar itu yang membuat hari ini terasa bahagia. terima kasih Ya Rahman...
ternyata rejeki tak hanya Allah kirimkn lewat tawaran les yang silih berganti. ada sumber penghasilan lain yang kini sedang saya tekuni. ya Bisnis kecil-kecilan. memang disadari atau tidak, memang darah bisnis mengalir di tubuh saya. ibu dan bapak saya keduanya adalah orang yang memang menekuni bidang itu sejak  dulu. bermula dari iseng-iseng eh ternyata berhadiah. saya sebelumnya tidak berniat berbisnis, tapi ya itu dia kuasa Allah. dan kalau sudah rejeki ga akan kemana ga akan tertukar dengan orang lain. tiba-tiba apa yang saya pakai bisa jadi sumber penghasilan buat saya. ya buat tambah-tambah uang hasil les. alhamdulillah pesanan datang cukup banyak. semua memang di luar dugaan. hal ini juga yang membuat saya semakin termotivasi dan kian bersemangat untuk berbisnis sampai ada niatan kuat untuk melanjutkan studi s2 dengan mengambil jurusan manajemen bisnis (ITB sih pinginnya..). dunia baru yang benar-benar saya nikmati karena ini seru. menambah relasi juga. banyak teman baru yang akhirnya jadi pelanggan saya termasuk dosen. Subhanallah beneran ga nyangka lah ini. ^^ . lagi lagi saya memang diingatkan untuk selalu bersyukur dan memberikan sebagian dari apa yang saya miliki kepada mereka yang memang berhak mendapatkannya. mungkin Allah begitu percaya kepada saya untuk menjadi jalan bagi mereka, tapi sekaligus ini ujian buat saya untuk selalu rendah hati dan tetap hidup sederhana. Jagalah saya selalu Ya Rahiiimm...
rejeki taun ini lengkap dengan adanya uang beasiswa. ini pula yang membuat saya selalu bertnya pada diri sendiri "nikmat mana yang akan saya dustakan?'" .. semua yang saya rasakan terasa begitu berkecukupan. saya begitu senang bisa membantu biaya kuliah orang tua dengan adanya beasiswa ini. saya merasa Allah terllalu baik pada saya. tentunya saya semakin harus menjaga diri saya agar tetap rajin menabung, tetap menjadi orang yang penuh perencanaan, tetap berhemat karena yang harus saya ingat bahwa mungkin saja semua tidak seperti sekarang. semua rejeki yangg saya dapat membuat saya menyebut taun 2011 adalah taun penuh rejeki. Alhamdulillah. ^^
taun 2011 juga saya belajar banyak tentang kehidupan. belajar bagaimana saya harus beradaptasi di lingkungan yang baru melalui KKN dan PPL. keduanya memang seru, meski awalnya saya memang mengeluh ini itu. selalu saja hampir berputus asa di awal dan memang itulah sifat yangg tidak saya suka dari diri saya. orangnya mudah mengeluh dan mudah menyerah jika keadaan tidak sesuai dengan keinginan.
2011 yang penuh kenangan, lengkap  suka duka, canda tawa akan segera meninggalkan saya dalam bayangan. bulan Desember akan saya sambut dengan senyuman karena ini bulan terakhir yang seharusnya saya jadikan bulan terbaik untuk melengkapi kesan indah di taun ini. Selamat datang Desember. saya sambut semua dengan senyuman ^^

Senin, 28 November 2011

Ariiiisaaan .. :D

"bu ndy".. panggilan itu rasanya udah ga asing lagi kalo lagi arisan. aku mengenalnya ketika KKN dimulai. tentunya ada maksud yang Allah ingin sampaikan melalui perkenalan ku dengannya. dan terbukti, aku memang banyak belajar dari nya. yang aku salut dari bu ndy, dia itu seperti memiliki baterai alkaline artinya dalam keadaan apapun selalu ceria, bersemangat dan cerita tiada akhir.. ^^v tapi itu yang membuatnya berbeda dari yang lain.. haha seru lah buu..
meskipun aku mengenalnya sejak KKN, sempat tinggal serumah, menjalani aktivitas bersama sama tak lantas membuatku cukup dekat dengannya. memang ku sadari betul, aku itu tipe orang yang sulit beradaptasi dengan lingkungan baru termasuk beradaptasi dengan bu ndy. 
tapi lain dulu lain sekarang, sekarang justru bu ndy menjadi salah satu orang yang termasuk ke dalam daftar orang penting yang selalu aku kabari jika ada sesuatu yang terjadi dalam hidupku. (bersyukurlah bu ndy, beruntung sekali dirimu sudah masuk di hidupku.. haha.. ). ya mau tidak mau bu ndy juga yang sering aku repotkan untuk mencarikan beribu solusi, tanggapan, saran atau apapun itu sebagai respon dari cerita aku yang kadang ga penting banget buat diceritain. :D
ngerasa seru kalo arisan dimulai. banyak lah yang kita bahas, mulai dari obrolan yang bermanfaat sampai obrolan yang tiada guna. tapi jangan salah, disela-sela obrolan kita selalu ada do'a yang terucap untuk kebaikan kita tentunya. obrolan kita emang udah mirip banget ibu-ibu arisan berlian, ngomongin suami masing-masing.. haha.. (dulu itu). ngomongin suami yang ga pulang-pulang gara-gara sibuk kerja, saling mencari referensi tentang kelakuan suami yang mungkin dianggap aneh, berbagi tips biar tetep baik-baik aja, berbagi rasa tentang penatian panjang menunggu waktu bertemu, yaaa nasib kita memang hampir sama se engga nya dengan cerita-cerita kaya gitu seperti punya temen sepenanggungan. sama-sama galau.. haha.. paling seneng kalo arisan ngobrolin kabar bahagia, aku juga pastinya ikut bahagia. :))
tapi ternyata tema arisan kita terlalu cepat berganti, akhirnya waktu juga yang menuntun kita tuk segera berubah tema. tadinya aku berharap apa yang aku alami tak terjadi pada yang lain, tapi apalah daya ternyata allah berkata lain. aku jadi punya temen sepenanggungan juga yang ceritanyya hampir sama. Allah ingin kita belajar ikhlas, belajar bersyukur dan tentunya menjadi lebih baik ya bu ndy.. tetep semangat, karena Allah selalu bersama kita :)
buat aku bu ndy, sosok yang darinya aku banyak belajar. terkadang justru aku malu pada diriku sendiri. bu ndy yang selalu mengajak aku mengaji bersama ketika kegalauan menerpa di malam minggu (hhi), memberikan aku nasihat yang menyejukkan dengan pemikirannya yang dewasa (ga nyangka...), membuat aku belajar kesabaran, selalu mengingatkan aku untuk menyelesaikan masalah tanpa masalah, dan masih banyak lagi ilmu yang aku dapat dari sosoknya. inilah salah satu hikmah yang ingin Allah ajarkan padaku melalui perkenalan dengan seorang Nindita.
ingin rasanya aku membalas semua kebaikan bu ndy, bu ndy pantas mendapatkan sesuatu yang terbaik karena ku yakin bu ndy baik. harapan aku tentunya arisan kita ini ga bakal ada akhirnya, kita urai cerita bersama, berbagi suka duka, mengurai tangis dan tawa bersama. merangkai asa dan mengejar cita-cita. semoga tema arisan kita cepat kembali berubah.
makasih banyak ya bu ndy, ada warna lain dengan adanya arisan yang kita buat. semoga Allah mempersaudarakan kita dunia akhirat, selalu menyayangi kita, memberikan kita yang terbaik. amiiinn :))

Jumat, 25 November 2011

RESOLUSI DAN REVOLUSI

Resolusi dan Revolusi. 
Ya, itu adalah motto hidup saya.
Saya yakin semua harus berawal dari sebuah resolusi termasuk kesuksesan. janganlah takut bermimpi, kalau orang bilang "bermimpilah setinggi tingginya selagi itu gratis". kenapa tidak? tapi, janganlah terlalu tinggi angan melayang, jika tidak diikuti oleh kemampuan tuk menggapainya. bermimpi itu tidaklah salah, bermimpilah secara realistis. satu hal yang selalu saya yakin, tak ada yang tak mungkin di dunia ini. jika Allah sudah berkehendak terjadi maka terjadilah. yang membuat semua menjadi tak mungkin adalah manusia itu sendiri yang mempersempit peluangnya tuk menjadi tidak mungkin. teringat dengan kata-kata "peluang sukses itu memang tidak pasti, tapi pastikan diri ini sukses dengan usaha dan do'a".
yang saya tahu, Allah itu maha adil. Dia menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. hal itu tergantung dari manusia itu sendiri nantinya, apakah mau berubah dan memperbaiki kekurangannya dengan lebih mengeksplor kelebihannya atau justru malah dengan pasrah menerima kekurangannya itu. yang saya tahu, setiap manusia itu pada dasarnya memiliki kemampuan yang sama. selanjutnya kembali lagi pada pribadi masing-masing. apakah selalu berupaya meningngkatkan kemampuannya itu ataukah hanya berpuas diri dengan kemampuan yang sudah dimilikinya. jelas semua berujung pada usaha dan do'a.
apalah artinya sebuah resolusi jika tidak disertai dengan upaya untuk mewujudkannya. saya memberikan nama Revolusi untuk usaha besar-besaran itu. jika evolusi itu perubahan yang lambat, maka tidak demiikian dengan revolusi. teringat dengan hal-hal yang terjadi ketika SNMPTN datang. saya bersikeras merubah total semua jadwal belajar. targetnya ketika itu memang tidak main-main. tehnik sipil di sebuah institut yang telah melahirkan banyak orang sukses, sebuah institut yang sangat bergengsi "institut teknologi bandung". sampai saat ini pun mimpi itu belum juga sirna, semangat untuk bisa duduk menjadi mahasiswa disana juga belum luntur sedikitpun. kata-kata "saya harus bisa menaklukannya" masih sangat terpatri ketika setiap kali melewati kampus gajah duduk itu. hmmm.. meskipun dulu revolusi besarr-besaran itu saya lakukan tapi ternyata Allah memiilihkan jalan laiin yang jauh lebih indah. memang sedikit kecewa karena semua tak sesuai harapan. tapi, saya bangga karena saya telah berubah. yang terpenting buat saya adalah proses bukan hasilnya. ya syukur-syukur sih memang hasilnya sesuai harapan. jika tidak?? itu bukan masalah, setidaknya saya telah berproses menjadi lebih baik. saya telah berupaya optimal meskipun saya gagal. saya tidak menyesal karena ini jalan hidup yang memang harus saya tempuh dan pasti jauh lebih indah.
jika saya rumuskan, rresolusi itu seperti sasaran panah. seddanggkan revolusi itu seperti usaha kita untuk bisa menembakkan anak panah tepat pada sasaran. buat saya adda tiga modal untuk berevolusi yaitu Strategi, Motivasi dan Materi. untuk bisa memanah tepat sasaran jelas dibutuhkan suatu strategi misalkan sebut saja minimalnya adalah ilmu memanah dasar yang kemudian dikombinasikan dengan langkah-langkah yang kita buat sendiri tapi jelas semua strategi harus tetap menjungjung tinggi nilai sportivitas. saya memisalkan motivasi itu dengan tarikan seorang pemanah ketika akan melepaskan anak panahnya. semakin kencang seorrang pemanah menarik anak panahnya maka anak panah itu akan melesat semakin cepat. begitu pula sebaliknya. semakin banyak dan semakin kuat motivasi seseorang untuk menggapai mimpinya maka semakin besar pula kemungkinan ia mengggapai cita-citanya itu. dan terakhir dalam berevolusi itu dibutuhkan materi. jika dalam memanah materi itu bisa berupa peralatan memanah, maka materi yang dimaksud untuk mencapai resolusi itu salah satunya adalah biaya financial.
sedikit rumit memang, tapi ya inilah hidup. prinsip saya "hidup itu sudah susah dan tak perlu kita membuatnya menjadi lebih susah." intinya :
buatlah resolusi yang realistis, berrevolusi dengan maksimal (tetep usaha dan do'a), bersyukur, berlapang dada, nikmati setiap proses kehidupan yang ada :))

Sabtu, 19 November 2011

hidupku, untuk mereka ...

ini hidupku, tapi bukan hanya untuk ku.
ku sadari begitu banyak diri yang menunggu.
yaitu mereka anak-anakku.
maka tak pantas jika ku balas senyumannya dengan rasa kecewa.
tak jua aku tega membuat mereka dalam keadaan lara.
selalu ku berusaha agar pribadinya ada pada rasa bangga.
senantiasa ku berupaya persembahkan yang terbaik untuk mereka.
setiap usaha dan kerja kerasnya ku hargai meski tak sempurna.
ku berikan ilmu tuk bekal mereka menghadapi dunia.
bukan sekedar rumus dan hitungan dalam matematika.
tetapi cara bagaimana mereka akui ketidak terbatasan kuasa Sang Pencipta.
ketulusan dan ketidak terhitungan jasa ayah bunda.
lautan kealfaan yang tak terhingga.
hingga mereka merasa, dirinya bukan siapa-siapa.
bukan tuk merendahkan diri di muka bumi.
tapi mendidik agar mereka tak hanya mengejar prestasi duniawi.
meski tanpa mereka sadari, jika darinya aku memahami.
kita rangkai asa tuk taklukan dunia dengan ilmu yang berguna dan prilaku yang bersahaja.....
seperti kataku:
"orang yang sukses adalah orang yang mampu membuat orang lain sukses bahkan jauh lebih sukses dari dirinya sendiri"

26 Oktober 2011

hari ini..........................
kau tinggalkan aku tanpa kata.
setelah kau bahagiakan aku sebelumnya.
pagi memang terasa begitu berbeda dengan malam hari.
rasanya terlalu cepat semua berganti.
padahal kau janji, "aku tidak akan membuatmu berubah"
teringat kata-kata "aku tidak mau hanya gara-gara hal ini kita berpisah lagi"
atau dengan kata-kata "aku mengerti perasaanmu, aku tak mau menyakitimu"
lantas siapa yang berubah?
apakah yang kau lakukan tak cukup menyakitiku?
tapi ku sadar, mungkin memang itu yang pantas ku dapatkan
padahal dengan segenap kekuatan saat itu ku tegarkan diriku tuk tetap menemanimu. 
berusaha hadir ketika kau butuhkan aku.
selalu berupaya membantu karena kau temanku.
dan kau tau, itu tidaklah mudah.
aku harus berani mengambil resiko di tengah gempuran badai.
karena ketika itu ku yakin bersama mu aku mampu.
karena ku percaya kau takkan tinggalkanku tanpa daya.
apa yang terjadi selanjutnya?
kau hilang, meski ku tau kau tlah yakin dengan langkahmu.
tapi ucapkan sesuatu untukku....
kau tak lakukan itu karena kau membenciku?
padahal aku tak kecewa karena itu bahagiamu.
bahkan tak ingin ku ganggu lagi jika itu yang terbaik untukmu.
tapi aku tetap bersyukur, karena ku sempat menemanimu beberapa waktu.
menjadi tempat berkeluh kesah ketika kau dilanda masalah.
ku telah penuhi mau mu, meski tak semua.
meski begitu banyak janji yang belum ditepati.
nanti, mungkin nanti atau bahkan takkan pernah sama sekali.
terimakasih, karena kau sempat warnai hariku.
hadirmu begitu ku tunggu di setiap waktu.
kabarmu selalu ku nanti di setiap gerak langkah ku.
dan kini hanya bisa ku titipkan kau pada Tuhan ku.
Biar dia yang selalu menjaga dan melindungi dirimu.

pelangi, berikan warnamu lagi....

masih ada pelangi setelah hujan turun. seperti filosofi hidup, masih tersisa kebahagiaan setelah rentetan ujian.

selalu ku yakini, selalu ada hikmah dibalik semua kejadian.
selalu ku resapi bahwa Dia menyanyangiku untuk itu Dia berikan aku lara sebelum senyuman.
selalu aku katakan bahwa aku mampu menopang diri ini tanpa bantuan.
tapi............ aku masih saja rapuh Ya Tuhaaan..
ku berikan waktu pada diri ini.
ada batasnya dan itu nanti.
namun tetap dijlani dan selalu disyukuri.
ku katakan "YA, INILAH HIDUPKU SAAT INI"
berlayar, dengan Allah sebagai tuntunan.
semakin ku sadari jika Dialah yang pantas menjadi andalan.
yang selalu tepati janji dan tiada pengkhianatan.
bukanlah hal yang sulit bagiMu membalikkan semua keadaan.
mungkin Kau sedang membuatnya lebih baik tanpa ku tahu.
mengokohkan imannya tanpa ku ku minta.
membimbingnya tuk menjadi pemimpin keluarga tanpa ku rasa.
hadirkan ia ketika ku tlah mampu memanage semua.
hingga hadirnya mampu menjadi jalan pengokoh iman,
menjadi jalan bertambahnya kebaikan
dan menjadi cara membangun surga yang di dambakan.
ia yang Kau hadirkan dalam kesederhanaan.
selalu menunggu dalam kesabaran.
selalu ikhlas dan memberikan ketulusan.
senantiasa menjadikan Kau sebagai landasan.
tak berani berharap yang sempurna karena itu takan pernah ada.
hanya asa yang meminta, dia yang bisa menjaga.
menjaga kesucian dan kehormatan ku sebagai seorang wanita.
menjaga dirinya dari hal yang mampu timbulkan dosa.
menjaga keluarga nya dari ancaman api neraka.
maka, jagalah dia.. siapapun itu..
bantulah aku, tuk persiapkan diri ini.
menjadi lebih baik, agar mendapat yang terbaik.
bukan tuk selalu lari dari kenyataan, atau terbuai dalam impian.
kembalikan diri ini.. diri yang dulu sedang belajar mencintaiMU.
diri yang ingin memelukmu erat hingga tak ada kecewa yang ku rasa.
diri yang kokoh dan penuh asa tuk bangkit dan berkarya.
bukan diri yang manja karena hadirnya.
bukan diri yang selalu berharap tuk ditopang olehnya.
bukan diri yang mementingkan dirinya diatas segalanya.
aku rindu diriku yang dulu . . . . . .
meski susah payah ku bangun puing-puing itu.
perlahan, tapi pasti aku yakin aku mampu.
biarlah mereka tau jika tak ada apa apa pada diriku.
tertatih, terjatuh dan ku rangkai dalam waktu yang tak tentu.
hingga akhirnya ku katakan "YEAH, I'M A WINNER"
tapi Dia goyahkan lagi kataku itu. lagi lagi harus ku ulangi merangkai serpihan kaca terpaku. namun ini jelas tak sesulit dulu. karena hadirnya baru saja ada, dan sekarang entah pergi kemana.
ku katakan " MEGA, INI SUDAH BIASA "
dan selalu Allah yang menyelamatkanku dari lara.
Dia yang melindungiku dari berlebihnya rasa kecewa.
Dia yang meyakinkanku bahwa akan ada tawa yang tercipta.
Aku harus tetap jadi pendengar naluri dibanding rasa sakit yang ada.
membuat orang lain bahagia meski aku harus rasakan derita.
heyy, itu terlalu munafik.. tapi itulah usaha mega.
kini ku sedang kembali ke pelukanNya.
merasakan nikmatnya bersandar pada ketulusan kasihNya.
ku sadari, Dia menyayangiku lebih dari segalanya.
namun tetap ku syukuri, jika kehadiran dia tlah membawa banyak bahagia
bersamanya pernah ku rasakan jika ku begitu sempurna.
takkan ku menyesal mengenalnya meski ku dilanda kecewa.
kan tetap ku balas kecewa itu dengan kebaikan lewat do'a.
terimakasih teruntuk yang terkasih Allah Azza wajalla.
teruntuk yang tersayang ibu, bapa, dan keluarga.
teruntuk yang selalu setia yaitu sahabat-sahabat tercinta..
terimakasih atas semua do'a, dukungan, waktu, yang tlah kalian berikan. ku do'akan semoga semua kebaikan kalian segera mendapat balasan. (amiiiiinnnn.... ^^)
NOTHING'S GONNA CHANGE MY LOVE FOR YOU ALL......